Sneaker scene di Indonesia, khususnya kota besar, sudah tidak asing lagi di kalangan semua umur. Pastinya kamu juga semakin sering kan melihat orang-orang mejeng di mall menggunakan limited edition sneakers? Atau mungkin teman kerjamu memakai seri sepatu Air Jordan terbaru ke kantor untuk meeting? Kalau mimin sih merasanya seperti itu ya.
Semakin banyak orang yang belanja di Shoeprise, bukan karena mereka fans Michael Jordan misalnya, tapi memang mau membeli sepatu Jordan untuk mengikuti fashion trend terkini.
How did it get to this? Dulu banget palingan hanya segelintir orang yang super passionate kalau mimin ajak ngomongin sepatu. Pastinya juga tidak banyak orang yang mengerti jenis-jenis atau cerita di balik design satu pasang sneaker. Kolektor sepatu pun masih berupa komunitas kecil yang lebih personal dan purely mengoleksi sepatu bukan karena sekedar tren. Beda banget sama kondisi sekarang yang sudah banyak orang bisa menyebut nama seri sepatu Air Jordan terbaru dan rebutan raffle Jordan ngantri (baca: ini mah cerita mimin. Hehehe…)
Inget ga ketika dulu Adidas Yeezy lagi hits banget? Kalau disuru kasih timeline, menurut mimin skema sneakers di Jakarta tuh dimulai dari tahun 2015 diawali dari rilis Yeezy v1 Turtle Dove. Dulu geng-nya Adidas masih naik daun banget. Dari NMD, Yeezy dan Ultra Boost masih memiliki harga resell yang tinggi banget. Walaupun belum sebanyak kaya sekarang, tapi sudah mulai lah ada segelintir orang yang pakai sneakers yang bukan di kategori general release. Mulai muncul juga ‘penggemar’ sepatu baru Ibu Kota. Semakin banyak yang “shoe contact” sebelum “eye contact” kalau papasan di jalan.
Untuk sneakerheads pasti udah tahu perkembangan demand limited sneakers dari tahun ke tahun. Menurunnya harga resell Adidas dikarenakan kuantitas mass production yang menyebabkan sepatu Adidas berkurang ‘special’-nya. Beda dengan Nike yang tetap menggunakan strategi limited quantity per rilis jenis sepatu mereka. Contoh yang paling gampang adalah sepatu Air Jordan. Dari zaman Michael Jordan masih aktif menjadi pemain basket sampai sekarang di saat doi sudah pensiun, harga resell Air Jordan terus stabil meningkat lho. Apalagi seri warna OG release. Sudah belum tentu ada barang, kita juga tidak bisa menebak kapan Nike akan merilis colorway yang sama. Nah, karena ini lah harga sepatu Air Jordan itu bisa naik terus. Ga cuman itu, tapi juga susah untuk membelinya.
Sepatu Nike Air Jordan itu banyak sekali kategoriUntuk di Indonesia, jenis sepatu Air Jordan yang paling diminati adalah Air Jordan 1. Padahal masih ada seri Jordan 2, Jordan 3, Jordan 4 dan seterusnya. Kalau mau dapat harga retail pun, harus ikut raffle dan belum tentu menang (curhat nih mimin). Waktu sebelum covid merabak, tidak sedikit orang yang rela mengatri dari subuh di depan mall demi sepasang Jordan. Untuk kaum yang kurang beruntung atau malas rebutan, harus membeli dari reseller seperti Shoeprise. Mimin sering banget mendengar customer yang ngeluh, “Aduh udah keliling kemana-mana susah banget cari Nike Air Jordan original”. Memang tidak segampang itu, Ferguso. Setiap rilis pasti ada limit kuota. Kami pihak reseller pun harus usaha lebih untuk mendapatkan stok lho.
Untuk kategori Nike Air Jordan 1 sendiri sekarang sudah dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Jordan High, Jordan Mid dan Jordan Low. Edisi Mid dan Low memang sengaja diproduksi Nike untuk harga yang lebih friendly dibanding edisi High. Untuk para Jordanheads baru, biasanya mereka membeli edisi Jordan low atau Jordan mid dulu nih. Selain karena perbedaan harga yang jauh, biasanya juga karena tidak pede memakai sepatu High Cut. Hal ini sempat jadi guyonan para pecinta Jordan 1 generasi lama. Bahkan sampai di Amerika Serikat pun tidak sedikit Jordan 1 mid itu jadi bahan olokan.
Memang apa sih yang salah dari Jordan low/mid? Menurut mimin selama itu adalah sepatu asli, beli dengan uang sendiri, ya sah-sah aja dong. Moto mimin, mending beli jenis sepatu air Jordan yang sesuai budget, daripada beli yang palsu. Nah, Sejak tahun 2020, Nike pun semakin sering merilis edisi low dan mid dengan varian warna yang lebih banyak. Dan jangan salah ya, harga sepatu Air Jordan 1 low/mid pun juga banyak yang melambung tinggi. Pesan mimin bagi orang yang suka nyinyir kalau lihat pemakai Jordan 1 low/mid, coba dhe bayangin. Kalau semua pecinta Jordan hanya mengincar warna OG rilis, wah itu rebutan raffle-nya pastinya lebih ‘babak belur’!
Buat kalian yang baru mau mulai membeli Jordan 1, harus diingat bentuk sepatu ini lebih ramping dibanding sepatu Nike / merk lain. Apalagi bila kamu lagi mengincari Air Jordan 1 high/mid. Kalian harus banget memilih ukuran sepatu Air Jordan yang lebih besar daripada ukuran kaki biasanya. Setidaknya naik setengah sampai satu ukuran. Tidak sedikit customer online yang salah memilih ukuran karena mereka terpatok dengan ukuran sepatu merk lain yang jelas memiliki bentuk atau bahan berbeda. Bila ingin belanja online, lebih baik konsultasikan dulu ukuran sepatu agar lebih nayaman dipakai dalam jangka waktu yang lama. Buat kalian yang sama-sama di Jakarta, mimin sarankan untuk mencoba ukuran sepatunya langsung terlebih dahulu. Tinggal datang ke Shoeprise aja kok!
Buat yang belum tahu, Shoeprise adalah salah satu reseller dengan toko fisik terpercaya yang selalu menjual sepatu asli atau authentic sejak tahun 2017. Kenapa mimin menyarankan untuk langsung datang? Selain untuk melihat sendiri jenis Air Jordan 1 yang tersedia, kalian juga akan lebih tenang dengan experience belanja langsung (tidak lupa sering banyak promo juga lho) dan lebih pakem dengan pilihan ukuran sepatu Air Jordan yang sesuai. Harus diingat, terkadang walau sama sama merk Nike, bila beda jenis sepatu maka kemungkinan akan berbeda juga lho ukuran yang pas di kaki kalian!
WhatsApp us
1 Comment
I wanted to thank you for this wonderful read!! I definitely enjoyed every bit of it. I have got you book-marked to check out new things you postÖ